Jumat, 15 Juni 2012

Meningkatkan mutu pendidikan melalui spiritual marketing

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Melihat dan merasakan susahnya menyekolahkan anak dengan biaya yang rata-rata sangat mahal, dimana semua orang tua menginginkan anak mereka dapat mengenyam pendidikan di sekolah-sekolah favorit yang di dalamnya terdapat sarana prasarana lengkap dan memadai. Bagi masyarakat dimana keadaan ekonominya lemah akan sangat terasa berat dan tidak mungkin untuk memasukkan anaknya di sekolah-sekolah yang biaya pendidikannya sangat tinggi. Tingginya biaya pendidikan menyebabkan kesenjangan bagi masyarakat untuk dapat menikmati pendidikan di sekolah-sekolah yang mereka inginkan. Tidak terkecuali pendidikan di TK, dimana TK merupakan landasan utama pendidikan selanjutnya. Sebagai dasar pengembangan potensi anak maka dibutuhkan sarana prasarana yang dapat mendukung menstimulasi potensi anak sejak dini. Pada umumnya pembiayaan di TK berasal dari berbagai sumber, diantaranya dari GOP, orang tua, bantuan baik dari pemerintah kabupaten, provinsi maupun dari pemerintah desa. Namun dari berbagai sumber pembiayaan tersebut sifatnya hanya sementara. Sedangkan kebutuhan keuangan yang berkaitan dengan operasional TK sangatlah kurang mencukupi. Dari berbagai permasalahan keuangan di atas, penulis mencoba memecahkan masalah keuangan yang lazim dialami lembaga-lembaga pendidikan khususnya di TK dengan memberdayakan potensi keuangan yang ada di TK yaitu mensinergikan antara pihak sekolah dan orang tua wali murid yang saling menguntungkan melalui suatu kegiatan yang dinamakan spiritual marketing.. Spiritual marketing merupakan suatu cara penggalian dana dengan cara penanaman modal oleh orang tua wali murid sebagai pengganti uang infaq sekolah yang nantinya akan direalisasikan dalam bentuk pasar dimana konsumennya adalah wali murid itu sendiri. Sehingga dapat dikatakan dari wali murid untuk wali murid dan masyarakat sekitar. Sedangkan hasil dari penjualan tersebut tidak langsung dirasakan atau dibagi akan tetapi dialokasikan untuk biaya sekolah dan program-program pelajaran tambahan. Dari sinilah program-program pendidikan guna menstimulasi potensi-potensi anak dapat diwujudkan tanpa harus menarik iuran lagi dari orang tua wali murid sehingga akan terwujudlah suatu lembaga pendidikan yang bermutu, banyak diminati dan tidak memberatkan. 2. PERMASALAHAN Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : “Bagaimana meningkatkan mutu pendidikan melalui spiritual marketing?” 3. TUJUAN Tujuan penulisan karya tulis ini adalah mendiskripsikan upaya meningkatkan mutu pendidikan melalui spiritual marketing di lembaga pendidikan. 4. STRATEGI PEMECAHAN MASALAH  Deskripsikan strategi pemecahan masalah yang dipilih Untuk menciptakan pendidikan yang bermutu dan berkualitas, perlu adanya pengelolaan dan management yang baik dalam suatu lembaga pendidikan. Dimana faktor biaya merupakan salah satu pendukung dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan. Untuk mencapai keselarasan tersebut maka perlu adanya penggalian sumber dana dari berbagai aspek. Berangkat dari permasalahan di atas, penggalian dana dapat diupayakan melalui spiritual marketing yang berarti pemenuhan kebutuhan dunia akhirat, yang berarti dengan berbelanja kebutuhan setiap hari sekaligus kita dapat mengamalkan sebagian dari uang kita. Karena setiap gerak kita akan dinilai sebagai ibadah, bisa dikatakan kita sama-sama membeli sabun dengan harga yang sama tetapi hasil dan manfaatnya yang didapat akan berbeda. Di satu sisi kita akan mendapat pertukaran barang, di siis lain kita secara otomatis laba dari hasil penjualan tersebut sebagai amal. Dalam konsep spiritual marketing selalu dilandasi oleh logika, perhitungan yang cermat, mampu memahami dan memenuhi kebutuhan, keinginan serta harapan orang lain. Dalam hal ini adalah dapat membantu kebutuhan yang terkait dengan masalah pembiayaan pada lembaga pendidikan.  Tahap-tahap operasional pelaksanaan Dari sebuah lembaga pendidikan bekerja sama dengan para pendidik dan wali murid untuk membantu mewujudkan pendidikan yang berkualitas. Dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas tentunya tidak terlepas dari biaya. Berawal dari permasalah pembiayaan ini penulis mempunyai konsep tentang spiritual marketing dimana sistem kerja spiritual marketing ini adalah sebagai berikut : Keterangan : Dari sebuah lembaga bekerja sama dengan para pendidik dan wali murid dalam hal pemenuhan kebutuhan sehari-hari khususnya para pendidik dan wali murid serta masyarakat sekitar yaitu dengan uang infaq masuk sekolah dikelola untuk dibelanjakan berupa kebutuhan sehari-hari yang nantinya laba yang diperoleh dari hasil penjualan akan disalurkan guna meningkatkan mutu pembelajaran seperti tenaga ahli, studi banding, penataran, seminar dan lain-lain yang berkaitan dengan upaya peningkatan pendidikan. Adapun anggaran pendapatan sebagai berikut : 1. Orang tua murid Pembiayaan yang bersumber dari orang tua wali murid a. SPP (Sumbangan Penyelenggaraan Pendidikan) b. Infaq dibayarkan pada awal masuk sekolah 2. Donatur a. Tetap (menjadi donatur tetap tiap bulannya) b. Tidak tetap (menurut kemampuan dan keikhlasan dan tidak ditetapkan) BAB II PEMBAHASAN A. Alasan Pemilihan Strategi Pemecahan Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Banyak kita temui bermunculan lembaga-lembaga pendidikan sekarang ini dengan kualitas pendidikan yang bermacam-macam pula. Menjamurnya lembaga pendidikan saat ini hingga masyarakat berusaha memiliki suatu lembaga pendidikan yang bermutu. Tidak sedikit kita temui lembaga pendidikan yang hanya berorientasi pada jumlah siswa yang diterima tanpa mempedulikan kualitas dari pendidikan itu sendiri, sehingga muncullah lembaga-lembaga pendidikan yang tidak berkualitas. Untuk menciptakan suatu lembaga pendidikan yang bermutu, tentunya tidak lepas dari masalah pembiayaan, sedangkan kesadaran masyarakat terhadap pembiayaan kurang. Pada dasarnya masyarakat mampu memenuhi kebutuhan mereka, tetapi dalam hal pendidikan mereka kurang memperhatikannya, sehingga berakibat rendahnya mutu pendidikan kita. Berawal dari permasalahan di atas maka penulis mempunyai sebuah alas an yang nantinya diharapkan dapat mengatasi masalah mutu pendidikan yang saat ini sedang dihadapi. Dari permasalahan yang muncul, penulis mencoba menggunakan strategi penggalian dana dengan jalan spiritual marketing. Spiritual marketing dalam hal ini adalah suatu kerjasama di bidang perdagangan yang dikelola oleh lembaga pendidikan guna menggali dana untuk meningkatkan mutu pendidikan. Program pembiayaan yang dapat diakses melalui spiritual marketing ini nantinya digunakan untuk program study banding, mendatangkan tenaga ahli di bidang pendidikan, pelatihan-pelatihan, serta seminar-seminar yang bertujuan meningkatkan mutu pendidikan. B. Hasil atau Dampak yang Dicapai dari Strategi yang Dipilih Pada bagian ini penulis akan menyampaikan tentang hasil yang diperoleh dari konsep spiritual marketing diantaranya : 1. Kebutuhan setiap hari wali murid terpenuhi Dengan adanya spiritual marketing memudahkan wali murid mendapatkan kebutuhan pokok. 2. Pembiayaan peningkatan mutu pendidikan Penghasilan dari spiritual marketing diharapkan dapat digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan mutu pendidikan. 3. Mengurangi beban pembiayaan orang tua siswa Diharapkan dengan adanya spiritual marketing sangat membantu orang tua siswa khususnya masalah pembiayaan pendidikan. Misalnya : kegiatan ekstra tidak perlu menarik iuran dari orang tua siswa tetapi akan diambilkan dari hasil program spiritual marketing, sehingga dapat mengurangi beban orang tua siswa. 4. Terjadinya komunikasi yang baik diantara pihak sekolah dengan orang tua siswa Dengan adanya program spiritual marketing hubungan sekolah dengan orang tua siswa akan semakin dekat karena adanya orang tua dalam memenuhi kebutuhan setiap harinya melalui sekolah sehingga terjalin hubungan yang baik antara keduanya. 5. Tersedianya media sebagai usaha peningkatan mutu pendidikan Spiritual marketing merupakan media penggalian dana dalam rangka peningkatan mutu pendidikan. 6. Terwujudnya pendidikan yang bermutu Dengan adanya spiritual marketing dapat membantu terwujudnya pendidikan yang bermutu tanpa membebani orang tua siswa dalam hal biaya pendidikan. C. Kendala-kendala yang Dihadapi dalam Melaksanakan Strategi yang Dipilih 1. Keterlambatan Pembayaran Adanya sebagian wali murid kurang tertib dalam pembiayaannya dikarenakan kemampuan secara ekonomi wali murid yang lemah. 2. Keterbatasan donator Modal sebagian berasal dari donator tidak tetap, sehingga tidak dapat dipastikan seberapa besar dana yang masuk setiap bulannya. 3. Pengadaan barang Dalam hal pengadaan barang sangat bergantung pada dana yang ada. Apabila modal awal tidak mengalami kemacetan, maka akan mempengaruhi pengadaan barang. 4. Pelayanan kurang maksimal Jika faktor-faktor di atas terjadi maka pada akhirnya pelayanan dalam spiritual marketing kurang maksimal dikarenakan barang-barang yang dipasarkan kurang lengkap sehingga mempengaruhi pelayanan kepada konsumen kurang memuaskan. D. Faktor-faktor Pendukung 1. Instansi terkait Instansi terkait dimana merupakan pihak yang membantu dalam pengadaan barang sebagai media penggalian dana. 2. Pendidik Pendidik sebagai pihak perantara dalam spiritual marketing dengan pihak wali siswa. 3. Wali murid Wali murid sebagai obyek penggalian dana melalui konsumsi dari spiritual marketing. 4. Masyarakat Masyarakat adalah sebagian dari pihak pendukung jalannya spiritual marketing selain wali siswa. E. Alternative Pengembangan Dalam perkembangan spiritual marketing akan mengembangkan usahanya tidak hanya menyediakan kebutuhan pokok akan tetapi lebih lagi akan mengembangkan usahanya dalam bidang peternakan seperti kambing, penetasan telur, perikanan, dan holtikulture. Untuk pengembangan bidang tersebut pihak sekolah sebagai sarana sedangkan pihak wali murid yang pelaksana langsung bidang-bidang tersebut. Adapun beberapa bidang pengembangan tersebut antara lain : 1. Peternakan kambing Lembaga pendidikan di sini terletak di daerah pedesaan sehingga sangat memungkinkan untuk peternakan khususnya kambing. 2. Penetasan telur Penetasan telur dimungkinkan karena lingkungan sekitar terdapat ternak ayam dimana ternak tersebut membutuhkan bibit ayam. 3. Perikanan Dengan melimpahnya air dari mata air pegunungan memungkinkan untuk membudidayakan ikan 4. Holtikulture Linkungan pegunungan sangat cocok untuk penanaman sayur organic yang sekarang ini sangat dicari Pengembangan bidang-bidang tersebut akan dilaksanakanan tentunya dengan mengadakan kerjasama dengan pihak-pihak terkait seperti untuk bidang pengembangan ternak kambing bekerjasama dengan para petani yang tergabung dalam kelompok tani di lingkungan tersebut. Sedangkan untuk penngembangan dibidang perikanan bekerjasama dengan koperasi yang menyediakan dari bibit hingga pakan.Untuk bidang pengembangan penetasan telur bekerjasama dengan ternak ayam yang ada di lingkungan guna pemasarannya.Dalam bidang pengembangan holtikulture bekerjasama dengan petani yang tergabung dalam kelompok tani. BAB III KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Menjamurnya lembaga-lembaga pendidikan saat ini sering tidak memperhatikan faktor kualitas dari lembaga tersebut, sehingga tidak sedikit sekolah-sekolah yang pada akhirnya mengalami kekurangan jumlah siswa. Ini diakibatkan karena kualitas dari sekolah tersebut. Untuk meningkatkan kualitas atau mutu sekolah tentunya tidak terlepas dari masalah biaya. Pada umumnya pembiayaan di sekolah dibebankan kepada orang tua siswa, sedangkan orang tua siswa tidak memiliki kesadaran tentang pembiayaan pendidikan dan kemampuan yang berbeda-beda padahal biaya pendidikan sama. Spiritual marketing merupakan alah satu solusi yang menurut penulis sangat tepat untuk menunjang pembiayaan pendidikan yang berkelanjutan. Selain itu, spiritual marketing dapat menumbuhkan rasa kebersamaan, meningkatkan rasa persatuan seperti yang tertera dalam pancasila. Sehingga lembaga pendidikan ke depannya tidak membutuhkan BOS (Bantuan Operasional Sekolah) di setiap bulannya melainkan hanya membutuhkan MOS (Modal Operasional Sekolah) yang hanya diberikan sekali untuk selamanya, baik dari pihak wali murid ataupun pemerintah sehingga terwujudlah pendidikan yang unggul tepat sasaran, berkualitas dan mandiri. B. Rekomendasi Operasional 1. Penulis selaku pelaku dan pelaksana metode supaya tetap komitmen dalam melaksanakan, mempertahankan dan mengembangkan serta selalu meningkatkan kinerjanya. 2. Penulis supaya memaksimalkan dan memanfaatkan sehingga lebih berpotensi. 3. Mengadakan kerjasama dengan pengusaha, pakar-pakar, instansi-instansi terkait, lembaga pendidikan. 4. Dinas pendidikan terkait.

3 komentar:

  1. makalah yang patut untuk diwujudkan

    BalasHapus
  2. Casino Review 2021 : Play with £10 Free + 125 Spins
    The Casino website, provided by the operator is fully owned, owned by Aristocrat Resorts, The casino will 토토 사이트 목록 be open from 7am-12am on Monday  Rating: 8.7/10 · ‎Review by CasinositesWhat are the advantages of 배팅사이트 playing at the Casino at the Casino at the Casino at the Casino at the Casino at the Casino at the Casino at 인터넷 바카라 the Casino at the Casino at the Casino at the Casino at the Casino at the Casino at the Casino at the Casino at the Casino at the Casino at the Casino at the Casino at 프리 벳 the Casino at the Casino at the Casino at the Casino at the Casino 슬롯머신 게임 at the Casino at the Casino at the Casino at the Casino at the Casino at the Casino at the Casino at the Casino at the Casino at the Casino at the Casino at the Casino at the Casino at the Casino at the Casino at the Casino at the Casino

    BalasHapus